
PANDEMI BUKAN ALASAN SEMANGAT KITA MATI (Karya: Doryanti Silvana)
Tentang Penulis
Hai...Terimakasih untuk kamu yang sedang melihat serta membaca tulisan ini.
Sebelumnya ijinkan aku untuk sedikit memperkenalkan diriku. Namaku Doryanti Silvana, orang-orang yang dekat denganku terbiasa memanggilku Oyi. Aku lahir di kota Palangkaraya dengan tanggal istimewa 01 Agustus 2003, Aku seorang anak perempuan ke-2 dari 3 bersaudari, aku memiliki satu kakak perempuan dan satu adik perempuan juga. Aku dibesarkan disebuah kecamatan yang cukup terkenal dan terletak 30 kilometer jauh dari pusat kota. Tidak lain yaitu kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kini aku seorang siswi kelas XII jurusan MIPA tepatnya dikelas XII MIPA 1 dan ini adalah tahun terakhirku menempuh pendidikkan di SMAN-6 PALANGKARAYA.
Selamat membaca.
PANDEMI BUKAN ALASAN SEMANGAT KITA MATI
Bagaimana keadaanmu hari ini? Apakah sedang baik-baik saja? Atau hanya cukup baik? Tak terasa yaa, terhitung sejak Maret 2020 sampai sekarang kita masih berjuang melawan situasi dan kondisi yang serba terkendala pandemi dunia. Sudahkah hari ini kamu mulai tersadar dari bunga tidur yang lelap dan amat menyenangkan? Mari lihat! fajar sudah menanti untuk menyaksikan bagaimana kita menghabiskan hari bersamanya yang akan berganti senja hingga malam tiba. Memang sekarang kondisi dunia belum baik-baik saja. Pandemi COVID-19 yang menjadi musuh bersama masih bebas berkeliaran di sekitaran kita. Tetap waspada ya! Semoga kalimat-kalimat ini mengisi harimu yang sedang berada dirumah saja. Dengan kesempatan ini akan kutuangkan setiap kalimatku dengan penuh ketulusan hati dan yang sebenar-benarnya terjadi.
Sengaja ku rangkai kata-kata ini menjadi sebuah kalimat yang meangakrabkan diri dengan bahasa yang sedikit santai, agar ketika kamu membacanya kamu juga ikut merasakan bahwa yang aku tulis ini adalah sebagian keadaan yang sedang kamu alami. Tak banyak yang kuharapkan selain semoga aku, kamu, kita dan siapapun yang membacanya bisa mencintai karya-karya seperti ini sehingga tak dipandang hal yang sangat membosankan.
Rumah memang tempat paling nyaman bagi setiap orang, tapi tetap saja sekolah menjadi rumah ternyaman bagi setiap pelajar dan siswa. Belajar dari rumah sudah aku jalani selama kurang lebih 10 bulan, suasana dan keadaan yang berbeda tentu sangat terasa. Kesulitan untuk menyerap dan memahami pembelajaran dalam jaringan mungkin keluhan yang sama setiap siswa sepertiku, meski menggunakan alat teknologi yang terdengar hebat dan canggih namun tetap saja lebih menyenangkan ketika bertatap muka langsung dengan guru di ruang kelas. Selama pamdemi, sekolahku sudah sangat luar biasa mengupayakan segala cara agar pembelajaran tetap terlaksana meski tidak tatap muka. Mulai dari upacara senin pagi yang rutin dilaksanakan hingga pembelajaran online pun tak pernah berhenti untuk di kembangkan. SMAN-6 PALANGKARAYA telah menjadi sekolah dengan contoh baik di mata masyarakat luas.
Menjalani keseharian dengan mengikuti pembelajaran secara online memamg kadang membosankan, jika sebelummya ketika membuka mata memulai hari dengan bergegas mempersiapkan diri ke sekolah, kini berbeda. Di mana saat ini ketika membuka mata di pagi hari dering notifikasi kelas yang mulai masuk untuk menyapa. Jujur kadang aku pun malas untuk membuka atau membacanya. Tapi aku harus melawan rasa malas itu semua sebab kewajiban serta tanggung jawab masih ada dalam diriku sejak aku masuk dan diterima di SMAN-6 PALANGKARAYA, apalagi sekarang aku sudah duduk kelas XII tanggung jawab serta kewajibanku untuk belajar tidak boleh tergoyahkan. Perjuangan guru-guruku sudah mendorongku menuju jalan pikir yang lebih terbuka, contohnya ketika sedang membuat tugas berupa video. Ternyata itu sangat bisa mengembangkan kreativitasku untuk membuat video tugas tersebut semenarik mungkin, dan mengembangkan kepercayaan diriku saat berbicara di depan kamera. Dan tanpa di sadari bahwa banyak hal yang bisa kita lakukan di dalam rumah, sedikit ku beritahu pada saat awal-awal pandemi aku belajar membuka bisnis online dan sampai sekarang ini bisnis onlineku sudah berjalan hampir 6 bulan tanpa menganggu pembelajaranku sama sekali. Ternyata sangat menyenangkan ketika kita bisa belajar dan memiliki penghasilan sendiri. Itu juga bisa menambah semangatku untuk selalu mngembangkan diri di tengah pandemi COVID-19 ini.
Sesekali aku bertanya kepada mamah dirumah, ucapku “apakah lebih suka melihat kami belajar dirumah atau disekolah?” mamah hanya menjawab dengan bahasanya yang sedikit cerewet jawabnya, “sama aja, tapi kalau disekolah memgerjakan tugas tidak mugkin sambil tiduran dan makan di dalam kamar”. Sedikit mamah menjelaskan, katanya “ kalau kalian belajar dari rumah orang tua bisa selalu mantau apakah kalian benar-benar belajar atau menggunakan alasan belajar untuk terus membuka ponsel/laptop dalam kamar. Aku merasa sudah terlalu diberi kenyamanan setelah mendengar perkataan mamah.. yaaa memang ku akui saat dirumah aku merasa kamar adalah tempat ternyaman untuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Tapi bukan berarti aku berada dikamar seharian ya, aku selalu menyempatkan diri untuk berberes rumah sebelum jam kelas di mulai dan setelah selesai kelas biasanya sempatkan ikut gabung ke dalam forum bisnis onlineku untuk mendapat informasi-informasi, intinya aku selalu berusaha agat hari-hariku lebih produktif.
Tak bisa di kelak setiap dari kita pasti rindu untuk kembali bercengkrama di ruang kelas, menghabiskan jam istirahat dengan semua kebiasaan saat berjumpa, memegang sebotol minuman melewati koridor sekolah menuju kantin. Menyapa santun, memberi senyuman, serta bersalaman pada saat berpapasan dengan bapak/ibu guru Yeahhh! aku sangat merindukan suasana seperti itu. Namun pada masa sekarang bukan saat nya bagiku untuk menyerah dengan keadaan, justru dengan berada dirumah membuatku semakin berpikir kritis bagaimana menggunakan waktu dengan sebaik mungkin agar tidak terbuang sia-sia melainkan menghasilkan sesuatu yang berguna. Kita harus mau untuk membuka jalan pikir agar tidak terpaku pada pembelajaran disekolah saja, kita di beri kesempatan seluas-luasnya untuk membuka setiap jalan belajar dimanapun dan kapanpun. Ini juga merupakan kesempatan untuk menambah keterampilan-keterampilan dalam dunia teknologi, tentu ini akan sangat bermanfaat bagi kita nanti nya dalam dunia pekerjaan nanti karena kita sudah terbiasa menggunakan teknologi-teknologi. Apakah kamu mau menjadi budak atas keinginan dunia? Tentu tidak kan.
Namun di satu masa aku pernah berpikir, sekolahku begitu luar biasa ditengah keadaan yang serba tidak pasti sekolahku justru memberi kepastian akan ilmu pengetahuan kepadaku. Segenap insan mulia di dalam sekolahku tak pernah kenal lelah dan pasrah memberi seluruh tenaga dan kemampuannya agar kami para siswanya tidak terbuai oleh keadaan dunia. Dan menjadi salah satu kebanggaan tersendiri merasakan menjadi seorang siswi di SMAN-6 PALANGKARAYA. Ditengah kondisi dan situasi pandemi COVID-19 yang serba terkendala ini, sekolah kita selalu siap sedia melayani setiap tuntutan dari dunia pendidikkan. Jika para tenaga pendidikkan saja mampu menghadapi keadaan seperti ini. Mengapa kita yang memiliki jiwa muda harus terhempas oleh keadaan dunia? Mari kita ikut ambil peran di dalam nya, dengan segenap semangat dan keinginan yang kita miliki, bersama kita sukseskan proses belajar mengajar di SMAN-6 PALANGKARAYA ditengah pandemi. Semoga aku, kamu dan kita semua tetap terjaga dan terus membuka mata menyaksikan semesta dan menaklukkan setiap tantangan yang kelak tiba.
Terima Kasih
Salam hangat,
Doryanti Silvana.